Sabtu, 15 Oktober 2011

Dia = Tengah

Dia,Lingkaran klasik yang ku sebut "Kisah"
Dia,Barisan kata yang ku sebut "Makna"
Dia,Suara-suara yang ku sebut "Nada"
Jelas dia,bentuk induksi nyata .

Sayang dia,belum bersahabat dengan bahasa .
Belum akrab dengan tata krama .
Bahkan buruk peran yang dimainkannya .

Tapi dia,tidak seburuk mereka .
Mereka yang memainkan jiwa .
Mereka yang buta tahta .

Dia,tidak baik dan juga buruk .
Aku sebut dia dengan kata "Tengah"

Dia,Disini aku memikirkannya ..

Suara - Suara Itu

Kemana suara-suara disekitarku ?
Senyap , menutup demi segelas susu
Susu yang murninya belum jelas
Mungkin rasanya pun masih abstrak

Dulu , Percikan suara itu mengangkatku
Dari bawah hingga terbang .
Dulu , Barisan suara itu mengangkatku
Dari gelap hingga terang .

Pecahkan saja suara-suara itu .
Lalu menghujat dari atas kesalahan lumrah
Lemparkan saja nada-nada itu .
Hingga puas , membenarkan aku yang salah .

Jelas aku manusia , dapat salah dan juga benar .
Jelas aku manusia , tercipta dari tanah dan bukan cahaya ..

Batas Batin

Malam , dimana kau gelap yang membentengi ketakutanku ?
Penat , Ucapkan semangat atas apa yang telah ku dapat
Dimana matahari yang aku jauhi ?
Mengapa aku mencari yang aku takuti ?
Aku , Ingin hidup seperti mereka .
Mereka yang merasakan siang , mereka yang merasakan terang .
Kembalikan kenormalan hidupku , jangan tuntut aku untuk melawan malam atas apa kewajibanku .
Insomnia ini merusak semua apa yang aku hargai .
Insomnia ini mejuwudkan apa yang aku takuti .

Berjalanku , melangkahku ..
Dimana tempat berhentiku ?
Maaf jika aku mengeluh , karena ini batas dari batinku ..